Jakarta Kulinermagazine – Kabar duka datang dari pencinta roti bakar di Jakarta khususnya. Kemarin sore, pendiri Roti Bakar Eddy meninggal dunia dalam usia 67 tahun.
Mendiang Edi Supardi memulai usaha roti bakarnya dari nol. Bermodalkan pengalamannya saat menjadi karyawan di sebuah warung roti bakar kaki lima, pada tahun 1971 ia akhirnya menjual ‘Roti Bakar Eddy’ pertama di wilayah Blok M, dekat Universitas Al-Azhar Indonesia dengan gerobak.
Melihat sejarah yang ditulis di situs resmi Roti Bakar Eddy yang juga dimuat dalam Majalah Bisnis Global Edisi (03/13), awalnya, beliau justru coba peruntungan dengan berdagang lontong sayur dan bubur ayam di lokasi yang sama. Namun ternyata roti bakarlah yang membuat namanya dikenal banyak orang.
Pelanggan roti bakar buatannya mulai banyak dan tiap pelanggan yang mengetahui namanya, selalu menyebut roti bakarnya sebagai ‘Roti Bakar Eddy’. Roti Bakar Eddy pun sangat populer di tahun 1980-an. Meski begitu, ia harus melewati masa-masa sulit 5 tahun setelahnya. Hal itu terjadi lantaran adanya kerusuhan yang terjadi di wilayah Blok M dan sekitarnya. Pemerintah menetapkan peraturan baru yang tak memperbolehkan warga keluar rumah lewat pukul 21:00 WIB.
Tapi beliau tak pantang menyerah. Tak lama setelahnya, usahanya justru makin sukses. Ia pun membuka Roti Bakar Eddy pertama dengan lahan cukup luas di belakang Universitas Al-Azhar Indonesia Jakarta. Karena kelezatan roti bakar buatannya, ia pun berhasil membuka gerai Roti Bakar Eddy di Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang serta beberapa wilayah di Jakarta.
Saat ini, Edi Supardi tengah tenang disisi-Nya. Ia dikabarkan meninggal dunia pada 10 Oktober 2018 pukul 16: 25 WIB. Rencananya, jenazah Eddy akan dimakamkan siang ini di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Selamat jalan pak Edi! Terima kasih buat roti bakar enak yang kau perkenalkan pada warga Jakarta.